LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG
DASAR PEMULIAAN TERNAK
Disusun oleh:
Dewi Agus Saputri C31120067
Dosen Pembimbing:
Nurkholis, S. Pt. MP
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan instruksional khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
1.1.1
Mengenali
bangsa-bangsa ternak yang ada di politeknik.
1.1.2
Menyatakan
bangsa-bangsa ternak yang ada di politeknik.
1.1.3
Menyebutkan
sifat-sifat kuantitatif dan kualitatif
dari masing-masing bangsa ternak yang ada.
1.1.4
Menyatakan kemungkinan pengembangan bangsa
aternak yang ada untuk masa-masa yang akan datang.
1.2
Landasan teori
Bangsa ternak adalah kelompok ternak yang memiliki karakteristik atau sifat khas yang sama dan sifat karakteristik
tersebut berbeda dengan individu ternak dengan kelompok ternak yang lainnya.
Dengan kata lain karakteristik tersebut hanya dimiliki oleh individu ternak
dalam kelompoknya yang tidak dimiliki oleh kelompok bangsa ternak lainnya.
Individu ternak dalam suatu kelompok bangsapun masih terdapat ketidaksamaan.
Karakter yang dapat digunakan untuk menentukanbangsa ternak dan membedakannya
antara bangsa ternak dapat berdasarkan pengamatan morfologi, konfirmasi,sifat
kualitatif, dan kuantitatifnya.
Morfologi dan konformasi ternak yang dapat untuk menyatakan bangsa ternak
pada umumnya adalah dengan melihat dan menyebutkan susunan anggota tubuh
ternak. Sedangkan sifat kualitatif dan kuantutatif selain dapat untuk
menentukan bangsa ternak juga dapat untuk menduga dan menentukan kemungkinan
pengembangannya di masa mendatang. Dasar dari sifat ternak adalah harus
menguasai dalam penyebutan anggota tubuh ternak.
Sifat Kualitatif bangsa ternak adalah penentuan dalam karakter
ternak dimana individu-individu dapat di klasifikasikan ke dalam satu dari dua
kelompok atau lebih ternak, dan pengelompokkan ini berbeda jelas satu sama
lainnya. Sifat kualitatif ini dapat didasarkan kenampakan yang tidak dapat
diukur dan sedikit atau bahkan tidak ada hubungannya dengan kemampuan produksi.
Sifat kualitatif yang dimiliki oleh individu ternak diantaranya adalah warna tubuh,bentuk dan panjang telinga, ada
tidaknya tanduk dan lain-lain.
Berdasarkan genetisnya sifat kualitatif
di tentukan oleh banyak gen. Sifat kuantitatif bangsa ternak adalah
penentuan dalam karakter ternak di mana individu-individu ternak dipengaruhi
oleh perbedaan lingkungan seperti perlakuan tatalaksana pemeliharaan atau
management, tetapi bukan oleh genetisnya.
Sifat kuantitatif
ini dapat di ukur dengan parameter tertentu dan antara sifat yang baik dan
jelek terdapat perbedaan yang tajam. Sifat kuantitatif diantaranya adalah
produksi daging, telur,susu,ukuran tubuh pertambahan berat badan dan lain-lain.
Berdasarkan genetisnya sifat kuantitatif di tentukan oleh hanya satu pasang gen
atau satu gen tunggal.
Adanya perbedaan karakteristik
sifat kualitatif dan kuantitatif maka ternak dapat juga di golongkan
berdasarkan jenis ternak seperti ternak jenis
sapi,kerbau,domba,kambing,unggas,dan lain-lain juga dapat menentukan tipe
produksinya seperti tipe perah,tipe daging, dan tipe petelur.
1.3 Materi dan
metode
Ø Materi:
Alat
Mistar geser
Meteran
Alat tulis menulis
Bahan
Kambing PE jantan 1 ekor
Kambing PE betina 1 ekor
Domba ekor gemuk
(DEG) jantan 1 ekor
Domba ekor gemuk(DEG)
betina 1 ekor
Ø Metode:
1.
Mendatangi
kandang ternak kambing dan domba.
2.
Masuk kedalam
kandang Kambing PE jantan dan mengamati sifat kualitatifnya dan dan
kuantitatifnya( mengukur lebar dada,dalam dada,lingkar dada,panjang badan,dan
tinggi badan)
3.
Masuk kedalam
kandang Kambing PE betina dan mengamati sifat kualitatifnya dan dan
kuantitatifnya( mengukur lebar dada,dalam dada,lingkar dada,panjang badan,dan
tinggi badan).
4.
Masuk kedalam
kandang DEG jantan dan mengamati sifat kualitatifnya dan dan kuantitatifnya(
mengukur lebar dada,dalam dada,lingkar dada,panjang badan,dan tinggi badan).
5.
Masuk kedalam
kandang D EG betina dan mengamati sifat kualitatifnya dan dan kuantitatifnya(
mengukur lebar dada,dalam dada,lingkar dada,panjang badan,dan tinggi badan).
6.
Memperkirakan dan
menyatakan sifat kuantitatif dan kualitatif dari masing-masing bangsa ternak
yang diamati.
7.
Mencatat sifat
kuantitatif bangsa ternak hasil
engamatan kemudian membandingkan dengan
catatan pemeliharaan dari kandang dan atau pustaka.
8.
Menjelaskan secara
tertulis dengan kata-kata sendiri mengenai kemungkinan pengembangan dari
masing-masing bangsa ternak yang ada berdasar sifat kualitatif dan kuantitatif.
HASIL PENGAMATAN
2.1
Tabel hasil pengamatan:
1.
Karakteristik
bangsa ternak (kambing dan domba) berdasarkan sifat kualitatif dari hasil
pengamatan bangsa ternak.
Jenis ternak
|
Bangsa ternak
|
Karakter sifat
kualitatif
|
Keterangan
|
Kambing betina
|
Peranakan ettawa
|
·
Mempunyai tanduk
·
Mempunyai rambut yang
bentuknya lurus
·
Warna rambut coklat dan
putih(dominan coklat)
·
Telinga panjang
·
Mempunyai satu ambing dan dua
puting
·
Ekor pendek
·
Kepala tegak dan garis profil
melengkung
·
Mempunyai jenggot
·
Bentuk dan ukuran tubuh
sedang
|
·
Perbedaan antara kambing
jantan dan betina terletak pada ada dan tidaknya tanduk.
·
Biasanya ukuran tubuh jantan
lebih terlihat besar dan kuat di bandingkan betina.
·
Kambing jantan lebih agresif
di bandingkan kambing betina.
|
Kambing jantan
|
Peranakan ettawa
|
·
Tidak bertanduk
·
Mempunyai rambut yang
bentuknya lurus
·
Warna rambut putih bagian
tubuh dan hitam bagian leher
·
Telinga panjang
·
Ekor pendek
·
Kepala tegak dengan garis
muka melengkung
·
Bentuk dan ukuran tubuh lebih
besar dan panjang dari kambing betina
|
|
Domba betina
|
DEG
|
·
Tidak bertanduk
·
Mempunyai bulu(woll) keriting
·
Warna woll putih
·
Telinga pendek
·
Ekor gemuk
·
Leher panjang
·
Mempunyai tulang air mata
·
Mempunyai satu ambing dengan
dua puting
·
Kepala berbentuk segitiga
|
·
Pada DEG betina mempunyai
telinga yang lebih panjang serta bentuk kepala yan lebih besar daripada DEG
betina.
·
DEG betina mempunyai leher
yang lebih panjang daripada leher DEG jantan.
|
Domba jantan
|
DEG
|
·
Mempunyai tanduk
·
Mempunyai bulu (woll) yang
keriting
·
Warna woll putih
·
Telinga pendek
·
Ekor gemuk
·
Leher panjang
·
Mempunyai tulang air mata
·
Bentuk dan ukuran tubuh lebih
kecil dari DEG betina
|
2.
Karakteristik
bangsa ternak (kambing dan domba) berdasarkan sifat kuantitatif dari hasil
pengamatan kambing dan domba.
Jenis ternak
|
Bangsa ternak
|
Karakter sifat
kuantitatif
|
Dasar pustaka
|
Kambing betina
|
Peranakan ettawa
|
·
Lebar dada: 17 cm
·
Kedalaman dada:23cm
·
Lingkar dada:67cm
·
Tinggi badan 57 cm
·
Panjang badan:55 cm
|
·
Lingkar dada dan panjang
badan dapat di gunakan sebagai bahan perhitungan penentuan berat badan
ternak.
·
Perkiraan umur pada DEG dapat di lihat dari pergantian
gigi ternak tersebut.
|
Kambing jantan
|
Peranakan ettawa
|
·
Lebar dada: 19 cm
·
Kedalaman dada:31 cm
·
Lingkar dada:90cm
·
Tinggi badan 83 cm
·
Panjang badan:79cm
|
|
Domba betina
|
DEG
|
·
Lebar dada: 12 cm
·
Kedalaman dada:26 cm
·
Lingkar dada:66cm
·
Tinggi badan :61 cm
·
Panjang badan:51cm
·
Perkiraan Umur: 3 tahun
|
3.
Menurut pendapat
saudara, bagaimanakah masa depan perkembangan dan produktivitas bangsa-bangsa
ternak yang telah diamati?
Menurut saya, jika dilihat secara fisik ( kualitatif) DEG
yang ada di kandang Politeknik Negeri Jember kurang memenuhi standar untuk di
jadikan bibit. Hal ini dapat dilihat dari bentuk dan ukuran tubuh yang kurus
serta kecil (bobot yang relatif kecil). Hal ini mungkin di pengaruhi oleh
faktor lingkungan seperti kandang yang kurang bersih, rutinitas pemberian dan
cara pemberian pakan kurangdiperhatikan serta gen (pembawa sifat) induknya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan kambing Peranakan
Etawa (PE) jantan dan betina maupun domba ekor gemuk (DEG) jantan dan betina
diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif yang tertera pada tabel hasil
pengamatan.
Perbedaan
antara domba dan kambing adalah domba mempunyai tulang air mata dan hidupnya
berkelompok serta cara makan merumput. Sedangkan kambing, tidak mempunyai
tulang air mata, hidupnya secara individual dan cara makan memanjat. Perbedaan
lainnya yaitu kambing berambut sedangkan domba berbulu (woll), dan telinga
kambing lebih panjang dari domba.
Berdasarkan tabel kuantitatif tersebut kita
dapat menghitung berat badan sampel ternak yang telah diamati (dalam hal ini
kambing PE dan DEG). Dalam perhitungan berat badan ternak tersebut dapat
menggunakan rumus pendugaan yang pernah diajarkan pada materi kuliah
sebelumnya. Rumus yang paling umum di gunakan yaitu rumus Ario Darmoko yang melibatkan data kuantitatif berupa lingkar dada dan
panjang badan. Berikut cara perhitungan pendugaan berat badan ternak menurut
Ario Darmoko:
·
·
Untuk kambing PE betina:
=
·
Untuk kambing PE jantan:
=
·
Untuk DEG betina:
=
·
Untuk DEG jantan:
=
Keterangan: BB = berat badan/ bobot badan
LD= lingkar dada
PB = panjang badan
Menurut literatur,
menyebutkan bahwa standarisasi mutu kambing PE dan DEG adalah sebagai berikut:
Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Kambing PE
Sifat Kualitatif
|
Sifat Kuantitatif
|
- Warna bulu kombinasi putih
hitam atau putih coklat.
- Profil muka cembung.
- Tanduk pejantan dan betina kecilmelengkung ke belakang.
- Mempunyai ekor pendek.
|
Jantan umur > 1 - 2 tahun
- Tinggi pundak minimal 75 cm.
- Panjang badan minimal 61 cm.
- Panjang telinga minimal 26 cm.
- Lingkar dada minimal 80 cm.
- Panjang bulu rewos minimal 14 cm.
Betina umur >1 – 2 tahun
- Tinggi pundak minimal 71 cm.
- Panjang badan minimal 57 cm.
- Panjang telinga minimal 26 cm.
- Lingkar dada minimal 76 cm.
- Panjang bulu rewos minimal 14 cm.
|
Sifat Kualitatif Dan Kuantiitatif DEG:
Sifat kualitatif
|
Sifat kuantitatif
|
Warna bulu putih dan kasar
Tidak bertanduk.
Ekor besar lebar dan panjang.
|
Jantan umur 12 – 18 bulan
- Tinggi pundak minimal 61,8 cm.
- Lingkar dada minimal 71,9 cm.
- Lingkar ekor minimal 13 cm.
Betina umur 8 – 12 bulan
- Tinggi pundak minimal 58,9 cm.
- Lingkar dada minimal 67,9 cm.
- Lingkar ekor minimal 11,1 cm.
|
Dari
tabel hasil pengamatan untuk domba ekor gemuk (DEG) jantan dengan umur 1,5
tahun mempunyai lingkar dada 64 cm dan tinggi badan 55 cm. Sedangkan pada tabel
standarisasi mutu bibit DEG jantan umur 1-1,5 tahun mempunyai lingkar dada
minimal 71,9 cm dan tinggi badan 61,8 cm. Jika dilihat dari faktor ini, DEG
yang ada di Politeknik Negeri Jember kurang memenuhi mutu standar jika di
jadikan sebagai bibit. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
seperti pemberian pakan dan faktor lingkungan serta cara pemeliharaan ternak
yang kurang di perhatikan. Selain mengurangi standar sebagai bibit yang bermutu
faktor tersebut juga akan mempengaruhi kualitas produksi ternak dan nilai
ekonomis dari masing-masing ternak tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan dan literatur dapat di simpulkan bahwa:
Karakter
masing-masing ternak ( dalam praktikum ini kambing PE dan DEG) dapat ditentukan
berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatifnya.
Standarisasi ternak
untuk dijadikan bibit unggul dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
cara pemberian makan dan faktor lingkungan.
Daftar Pustaka
Ø
Standarisasi mutu
domba.html
Ø
Lamb for Brain »
Blog Archive » STANDARDISASI MUTU BIBIT KAMBING PE (PERANAKAN ETTAWA).html.
Ø
Materi
pemuliaan/ciri-umum-kambing-etawa.html
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.