LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENGARUH
ALKALI DAN PEMBENTUKAN OSAZON
Disusun
oleh
Nama : Dewi Agus Saputri
NIM : C31120067
Golongan : A
Dosen
Pembimbing
Dr.
Ir. Rr. Merry Muspita DU . MP
PROGRAM STUDI PRODUKSI
TERNAK
JURUSAN
PETERNAKAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Intruksional
Setelah
mengikuti praktikum, mahasiswa mampu menguji pengaruh alkali dan pembentukan osazon,
serta menjelaskan dan mengamati perubahan yang terjadi dalam reaksi tersebut.
1.2 Tinjauan Pustaka
Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah
sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya
tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa
encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa,
D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk
enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi
fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami
dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila dipanaskan dalam
suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih
stabil terhadap reaksi hidrolisis.
Pereaksi
benedict adalah larutan basa berwarna biru dari tembaga sulfat yang susunannya
agak berbeda. Pada uji benedict, teori yang mendarsarinya adalah gula yang
mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam
suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida)
berwarna merah bata (Wilbraham, 1992).
Pada
uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus
aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon
atao osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit
diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk
kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Osazon dari
disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan,
namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang
terikat pada monomernya tidak bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut
dalam air mendidih.
Hidrolisis osazon dengan asam
hidroklorat pekat menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan
dengan Zn dan asam asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk
ketosa. Reaksi ini kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa
menjadi ketosa, sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.
Semua
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon
bila dipanaskan bersama fenilhidrazina berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai
bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal
ini sangat penting karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat
dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya
antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita dalam masa
menyusui. (McGilvery&Goldstein,1996).
Pada
reaksi antara fruktosa dengan fenilhidrazina, mula-mula terbentuk
D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk
D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan amanosa dengan fenilhidrazon menghasilkan
osazon yang sama. Dari struktur ketiga monosakarida tersebut tampak bahwa
posisi gugus –OH dan atom H pada atom karbon nomor 3,4, dan 5 sama. Dengan
demikian osazon yang terbentuk memiliki struktur yang sama.
(McGilvery&Goldstein, 1996).
BAB II
MATERI DAN
METODE
1.
Materi
Meliputi alat dan bahan
yang di gunakan dalam praktikum ini.
Ø Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
Alat: Bahan:
§ Rak
Tabung reaksi - Larutan Glukosa 0,01 M
§ 2
buah tabung reaksi - Larutan Benedict
§ Pipet
tetes - Serbuk Na2CO3
§ Gelas
ukur
§ Water
bath
§ Stopwatch
Ø Pembentukan Osazon
Alat: Bahan:
§ Mikroskop - Larutan Glukosa
§ Pipet
tetes - Larutan Fruktosa
§ Rak
Tabung Reaksi - Larutan Arabinosa
§ 6
buah tabung reaksi - Larutan Asam Asetat
§ Spiritus
dan kaki tiga - Larutan Fenil Hidrasin
§ Kertas
saring
§ Gelas
ukur
§ Water
bath
§ Stopwatch
2.
Metode
Merupakan cara kerja yang dilakukan
pada praktikum ini.
Ø Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
- Menyiapkan tabung reaksi dan
mengisi dengan 2 ml glukosa 0,01 M ditambah sedikit Na2CO3
kemudian mengocoknya.
- Membagi larutan tersebut
kedalam 2 tabung reaksi.
- Tabung 1 di beri perlakuan
dipanaskan selama 30 menit dalam water bath lalu ditambahkan larutan
benedict dan terakhir memanaskannya
selama 10 menit.
- Tabung 2 langsung diberikan larutan Benedict
(tanpa dipanaskan terlebih dahulu selama 30 menit) kemudian dipanaskan
dalam waterbath selama 10 menit.
- Mengamati perubahan warna
selama proses terjadi.
Ø Pembentukan Osazon
a.
Menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan
masing-masing diberi tanda.
b.
Mengisi tabung 1 dengan 5 ml glukosa
0,01 M, tabung 2 dengan 5 ml fruktosa 0,01 M dan tabung 3 dengan 5 ml arabinosa
0,01 M.
c.
Masing-masing larutan tersebut diberikan
larutan asam asetat 10 tetes dan 3 tetes fenil hidrasin.
d.
Setelah itu larutan tersebut dikocok dan
dipanaskan diwaterbath selama 10 menit.
e.
Menyaring masing-masing larutan tersebut
kedalam tabung reaksi kosong yang baru.
f.
Setelah itu dipanaskan selama 30 menit
atau sampai mengkristal (proses pemanasan tersebut berlangsung di atas
spiritus).
g.
Melihat endapan larutan yang berupa
kristal dengan mikroskop.
BAB III
HASIL
PENGAMATAN
Pengaruh
Alkali Dengan Uji Benedict
No.
|
Larutan Pengisi
|
Warna Awal
|
Hasil Pengamatan
|
|
Setelah
Dipanaskan 30 menit
|
Setela
Dipanaska 30 Menit + Larutan Benedict dipanaskan 10 menit
|
|||
1
|
2 ml
Glukosa 0.01 M + sedikit Na2CO3
|
Putih
Keruh
|
-
|
-
|
2
|
Larutan
Uji no 1 dibagi menjadi 2
|
Putih
Keruh
|
·
Pada menit ke 1.51 warna berubah menjadi kuning
·
Menit ke 3.15 berubah menjadi orange
·
Menit ke 3.57 warna orange mejadi lebih tua
·
Pada menit ke 22.54 warna berubah menjadi merah bata
|
·
Setelah dicampur larutan Benedict larutan berubah
menjadi hijau tua keruh
·
Pada detik ke 42 berubah menjadi hijau kecoklatan
·
Berwarna coklat pada menit ke 1.27
·
Terdapat endapan merah bata di dasar tabung
|
3
|
Larutan
Uji no 1 di bagi menjadi 2
|
Putih
Keruh
|
_
|
·
Setelah dicampur larutan Benedict warna berubah
menjadi biru
·
Pada menit ke 2.36 warna berubah menjadi biru
kecoklatan
·
Berwarna coklat pada menit ke 4.16
·
Berwarna merah hati pada menit ke 9.31dan terbentuk
endapan merah
|
Pembentukan
Osazon
No
|
Larutan
gula (5ml)
|
Larutan
asam asetat
|
Larutan
fenil hidraksin
|
Hasil
pengamatan
|
|
Sebelum
|
Sesudah (dibakar)
|
||||
1
|
Glukosa
0,01 M
|
CH3COOH
(10 tetes)
|
3 tetes
|
Warna
larutan kuning muda setelah dipanaskan 10 menit
|
·
Terbentuk endapan berwarna coklat tua (coklat
kemerahan)
·
Gambar kristal
|
2
|
Fruktosa
0,01 M
|
CH3COOH
(10 tetes)
|
3 tetes
|
Warna
larutan kuning muda setelah dipanaskan 10 menit
|
·
Terbentuk endapan berwarna kuning telur (orange)
·
Gambar kristal
|
3
|
Arabinosa
0,01 M
|
CH3COOH
(10 tetes)
|
3 tetes
|
Warna
larutan kuning muda setelah dipanaskan 10 menit
|
·
Terbentuk endapan berwarna coklat tua (coklat kemerahan)
·
Gambar kristal
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pengaruh
Alkali Dengan Uji Benedict
Reaksi Benedict
spesifik untuk karbohidrat yang mempunyai gugus karbonil bebas, yaitu semua
monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trehalosa. Dasar reaksi berupa
reduksi-oksidasi. Fungsi masing-masing reagen, yaitu CuSO4 yang menyediakan Cu2+ , Na-sitrat untuk
mencegah terjadinya endapan Cu(OH)2 atau CuCO3 dan Na2CO3 sebagai alkali
yang mengubah gugus karbonil bebas dari gula menjadi bentuk enol yang reaktif.
Uji benedict ini dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya gugus reduksi pada glukosa, sukrosa dan
maltodekstrin. Gugus reduksi ini mempunyai daya untuk mereduksi. Kemampuan ini
disebabkan karena kandungan gugus reduktif yang mempunyai batasan yaitu gugus
-OH bebas yang terikat pada atom C hemiasetal. Menurut Sudarmadji (2003), Gula
reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam kuprisulfat, Natrium sitrat,
Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi dan dihasilkan endapan
berwarna merah bata dari kuprooksida. Jadi kriteria untuk reaksi positif adalah
terbentuknya endapan kuprooksida dengan warna merah bata.
Pada praktikum ini tabung
1 hasil akhir diperoleh warna coklat dengan endapan merah bata pada bagian
dasar tabung. Sedangkan tabung 2 berwarna merah hati dengan sedikit endapan
merah.
Pembentukan
Osazon
Pembentukan osazon merupakan cara yang berguna untuk membentuk kristal-kristal
derivate gula. Senyawa ini mempunyai susunan kristal, titik leleh dan waktu
presipitasi yang khas dan sangat bermanfaat untuk identifikasi gula. Osazon
diperoleh dengan menambahkan campuran fenilhidrazin hidroklorida dan natrium
asetat ke dalam larutan gula dan dipanaskan dalam penangas air yang mendidih.
Reaksi hanya menyangkut karbon karbonil (yaitu gugus aldehida atau keton) dan
karbon yang berdekatan. Akan terlihat dengan membandingkan struktur osazon
bahwa glukosa, fruktosa dan manosa akan membentuk osazon yang sama.
Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
Aldosa + fenilhidrazin ——→
fenilhidrazon
Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin ——→ Osazon + aniline + NH3 +H2O
Dalam praktikum ini kami menggunakan glukosa, fruktosa, dan arabinosa dengan larutan penguji berupa
larutan asam asetat dan larutan fenil hidrasin. Dari ketiga reaksi menunjukkan
adanya endapan kristal. Masing-masing karbohidrat memiliki bentuk dan warna
endapan yang berbeda. Sehingga melalui praktikum ini kami dapat membedakan
macam-macam karbohidrat melalui bentuk dan warna kristalnya. Selain itu, untuk
penelitian lebih lanjut kami dapat mengenali macam-macam karbohidrat yang
terdapat dalam makanan.
Hidrolisis osazon
dengan asam hidroklorat pekat menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan
dengan Zn dan asam asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk
ketosa. Reaksi ini kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa
menjadi ketosa, sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.
Pertanyaan:
1) Gambarkan
struktur molekul fruktosa, glukosa dan maltosa!
2) Terangkan
bagaimana terjadinya pembentukan osazon dengan reaksi monosakarida!
Jawaban:
1) Struktur
molekul fruktosa
Struktur
molekul glukosa
Struktur
molekul maltosa
2) Reaksi Fenilhidrazin (Pembentukan Osazon)
Fenilhidrazin bereaksi
dengan monosakarida dan beberapa disakarida membentuk hidrazon dan osazon.
Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia
relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk
setiap jenis sakarida. Itulah sebabnya mengapa osazon menjadi begitu
penting dalam membantu mengidentifikasi
konfigurasi struktural dari sakarida. Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai
berikut:
Aldosa + fenilhidrazin ——→ fenilhidrazon
Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin ——→ Osazon + aniline + NH3 +H2O
Sukrosa tidak membentuk osazon.
Hidrolisis osazon
dengan asam hidroklorat pekat
menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan dengan Zn dan asam
asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk ketosa. Reaksi ini
kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa menjadi ketosa,
sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
Ø Pengaruh
alkali dengan uji benedict
Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam
kuprisulfat, Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi
reduksi-oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah bata dari kuprooksida.
Jadi kriteria untuk reaksi positif adalah terbentuknya endapan kuprooksida
dengan warna merah bata.
Ø Pembentukan
osazon
Pembentukan
osazon merupakan cara yang berguna untuk membentuk kristal-kristal
derivate gula. Osazon diperoleh dengan menambahkan campuran fenilhidrazin
hidroklorida dan natrium asetat ke dalam larutan gula dan dipanaskan dalam penangas
air yang mendidih. Reaksi hanya menyangkut karbon karbonil (yaitu gugus
aldehida atau keton) dan karbon yang berdekatan.
Daftar
Pustaka
4 komentar:
laporan biokimiax ini yang nyonto ke q yag..!! hhaaa piss :D
terima kasih... laporan tersebut dapat dijadikan bahan acuaan untuk memperbaiki laporan yang kurang lengkap.
makasih banyak bwt laporannya...
sangat membantu
bnyak bnget pengaruh osazon ternyata ya gan
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.