Pages

Subscribe:

Rabu, 19 Juni 2013

Laporan Praktikum Biokimia Pengaruh Alkali dan Pembentukan Osazon

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENGARUH ALKALI DAN PEMBENTUKAN OSAZON



Disusun oleh


                            Nama              : Dewi Agus Saputri                         
                            NIM                : C31120067
                            Golongan       : A



Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU . MP




PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Tujuan Intruksional
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu menguji pengaruh alkali dan pembentukan osazon, serta menjelaskan dan mengamati perubahan yang terjadi dalam reaksi tersebut.
1.2  Tinjauan Pustaka
Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis.
Pereaksi benedict adalah larutan basa berwarna biru dari tembaga sulfat yang susunannya agak berbeda. Pada uji benedict, teori yang mendarsarinya adalah gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata (Wilbraham, 1992).
Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya tidak bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
Hidrolisis osazon dengan asam hidroklorat pekat  menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan dengan Zn dan asam asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk ketosa. Reaksi ini kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa menjadi ketosa, sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazina berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita dalam masa menyusui. (McGilvery&Goldstein,1996).
Pada reaksi antara fruktosa dengan fenilhidrazina, mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan amanosa dengan fenilhidrazon menghasilkan osazon yang sama. Dari struktur ketiga monosakarida tersebut tampak bahwa posisi gugus –OH dan atom H pada atom karbon nomor 3,4, dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk memiliki struktur yang sama. (McGilvery&Goldstein, 1996).













BAB II
MATERI DAN METODE
1.      Materi
Meliputi alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini.
Ø  Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
Alat:                                                               Bahan:
§  Rak Tabung reaksi                  -    Larutan Glukosa 0,01 M
§  2 buah tabung reaksi               -    Larutan Benedict
§  Pipet tetes                               -    Serbuk Na2CO3
§  Gelas ukur
§  Water bath
§  Stopwatch

Ø  Pembentukan Osazon
Alat:                                                                Bahan:
§  Mikroskop                               -   Larutan Glukosa
§  Pipet tetes                               -   Larutan Fruktosa
§  Rak Tabung Reaksi                 -   Larutan Arabinosa
§  6 buah tabung reaksi               -   Larutan Asam Asetat
§  Spiritus dan kaki tiga              -   Larutan Fenil Hidrasin
§  Kertas saring
§  Gelas ukur
§  Water bath
§  Stopwatch      

2.      Metode
Merupakan cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini.
Ø  Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
  1. Menyiapkan tabung reaksi dan mengisi dengan 2 ml glukosa 0,01 M ditambah sedikit Na2CO3 kemudian mengocoknya.
  2. Membagi larutan tersebut kedalam 2 tabung reaksi.
  3. Tabung 1 di beri perlakuan dipanaskan selama 30 menit dalam water bath lalu ditambahkan larutan benedict dan  terakhir memanaskannya selama 10 menit.
  4. Tabung  2 langsung diberikan larutan Benedict (tanpa dipanaskan terlebih dahulu selama 30 menit) kemudian dipanaskan dalam waterbath selama 10 menit.
  5. Mengamati perubahan warna selama proses terjadi.

Ø  Pembentukan Osazon
a.       Menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan masing-masing diberi  tanda.
b.      Mengisi tabung 1 dengan 5 ml glukosa 0,01 M, tabung 2 dengan 5 ml fruktosa 0,01 M dan tabung 3 dengan 5 ml arabinosa 0,01 M.
c.       Masing-masing larutan tersebut diberikan larutan asam asetat 10 tetes dan 3 tetes fenil hidrasin.
d.      Setelah itu larutan tersebut dikocok dan dipanaskan diwaterbath selama 10 menit.
e.       Menyaring masing-masing larutan tersebut kedalam tabung reaksi kosong yang baru.
f.       Setelah itu dipanaskan selama 30 menit atau sampai mengkristal (proses pemanasan tersebut berlangsung di atas spiritus).
g.      Melihat endapan larutan yang berupa kristal dengan mikroskop.

                       
BAB III
HASIL PENGAMATAN
*      Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
No.
Larutan Pengisi
Warna Awal
Hasil Pengamatan
Setelah Dipanaskan 30 menit
Setela Dipanaska 30 Menit + Larutan Benedict dipanaskan 10 menit
1
2 ml Glukosa 0.01 M + sedikit Na2CO3
Putih Keruh
-
-
2
Larutan Uji no 1 dibagi menjadi 2
Putih Keruh
·         Pada menit ke 1.51 warna berubah menjadi kuning
·         Menit ke 3.15 berubah menjadi orange
·         Menit ke 3.57 warna orange mejadi lebih tua
·         Pada menit ke 22.54 warna berubah menjadi merah bata
·         Setelah dicampur larutan Benedict larutan berubah menjadi hijau tua keruh
·         Pada detik ke 42 berubah menjadi hijau kecoklatan
·         Berwarna coklat pada menit ke 1.27
·         Terdapat endapan merah bata di dasar tabung
3
Larutan Uji no 1 di bagi menjadi 2
Putih Keruh
_
·         Setelah dicampur larutan Benedict warna berubah menjadi biru
·         Pada menit ke 2.36 warna berubah menjadi biru kecoklatan
·         Berwarna coklat pada menit ke 4.16
·         Berwarna merah hati pada menit ke 9.31dan terbentuk endapan merah

*      Pembentukan Osazon
No
Larutan gula (5ml)
Larutan asam asetat
Larutan fenil hidraksin
Hasil pengamatan
Sebelum
Sesudah (dibakar)
1
Glukosa 0,01 M
CH3COOH (10 tetes)
3 tetes
Warna larutan kuning muda setelah dipanaskan 10 menit
·         Terbentuk endapan berwarna coklat tua (coklat kemerahan)
·         Gambar kristal
2
Fruktosa 0,01 M
CH3COOH (10 tetes)
3 tetes
Warna larutan kuning muda setelah dipanaskan 10 menit
·         Terbentuk endapan berwarna kuning telur (orange)
·         Gambar kristal
3
Arabinosa 0,01 M
CH3COOH (10 tetes)
3 tetes
Warna larutan kuning muda setelah dipanaskan 10 menit
·         Terbentuk endapan berwarna coklat  tua (coklat kemerahan)
·         Gambar kristal






BAB IV
PEMBAHASAN

*      Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
Reaksi Benedict spesifik untuk karbohidrat yang mempunyai gugus karbonil bebas, yaitu semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trehalosa. Dasar reaksi berupa reduksi-oksidasi. Fungsi masing-masing reagen, yaitu CuSO4 yang  menyediakan Cu2+ , Na-sitrat untuk mencegah terjadinya endapan Cu(OH)2 atau CuCO3 dan  Na2CO3 sebagai alkali yang mengubah gugus karbonil bebas dari gula menjadi bentuk enol yang reaktif.
Uji benedict ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gugus reduksi pada glukosa, sukrosa dan maltodekstrin. Gugus reduksi ini mempunyai daya untuk mereduksi.  Kemampuan ini disebabkan karena kandungan gugus reduktif yang mempunyai batasan yaitu gugus -OH bebas yang terikat pada atom C hemiasetal. Menurut Sudarmadji (2003), Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam kuprisulfat, Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah bata dari kuprooksida. Jadi kriteria untuk reaksi positif adalah terbentuknya endapan kuprooksida dengan warna merah bata.
Pada praktikum ini tabung 1 hasil akhir diperoleh warna coklat dengan endapan merah bata pada bagian dasar tabung. Sedangkan tabung 2 berwarna merah hati dengan sedikit endapan merah.

*      Pembentukan Osazon
Pembentukan osazon merupakan cara yang berguna untuk membentuk kristal-kristal derivate gula. Senyawa ini mempunyai susunan kristal, titik leleh dan waktu presipitasi yang khas dan sangat bermanfaat untuk identifikasi gula. Osazon diperoleh dengan menambahkan campuran fenilhidrazin hidroklorida dan natrium asetat ke dalam larutan gula dan dipanaskan dalam penangas air yang mendidih. Reaksi hanya menyangkut karbon karbonil (yaitu gugus aldehida atau keton) dan karbon yang berdekatan. Akan terlihat dengan membandingkan struktur osazon bahwa glukosa, fruktosa dan manosa akan membentuk osazon yang sama.
Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
Aldosa + fenilhidrazin      ——→    fenilhidrazon
Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin  ——→   Osazon + aniline + NH3 +H2O
Dalam praktikum ini kami menggunakan glukosa, fruktosa, dan  arabinosa dengan larutan penguji berupa larutan asam asetat dan larutan fenil hidrasin. Dari ketiga reaksi menunjukkan adanya endapan kristal. Masing-masing karbohidrat memiliki bentuk dan warna endapan yang berbeda. Sehingga melalui praktikum ini kami dapat membedakan macam-macam karbohidrat melalui bentuk dan warna kristalnya. Selain itu, untuk penelitian lebih lanjut kami dapat mengenali macam-macam karbohidrat yang terdapat dalam makanan.
Hidrolisis osazon dengan asam hidroklorat pekat menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan dengan Zn dan asam asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk ketosa. Reaksi ini kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa menjadi ketosa, sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.
Pertanyaan:
1)      Gambarkan struktur molekul fruktosa, glukosa dan maltosa!
2)      Terangkan bagaimana terjadinya pembentukan osazon dengan reaksi monosakarida!
Jawaban:
1)      Struktur molekul fruktosa
Struktur molekul glukosa

Struktur molekul maltosa

2)      Reaksi Fenilhidrazin (Pembentukan Osazon)
Fenilhidrazin bereaksi dengan monosakarida dan beberapa disakarida membentuk hidrazon dan osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Itulah sebabnya mengapa osazon menjadi begitu penting  dalam membantu mengidentifikasi konfigurasi struktural dari sakarida. Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
Aldosa + fenilhidrazin      ——→    fenilhidrazon
Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin  ——→   Osazon + aniline + NH3 +H2O
Sukrosa tidak membentuk osazon.
Hidrolisis osazon dengan asam hidroklorat pekat  menghasilkan suatu osone. Jika osone ditambahkan dengan Zn dan asam asetat maka gugus aldehidnya akan tereduksi membentuk ketosa. Reaksi ini kemudian dijadikan suatu metode untuk mengkonversi aldosa menjadi ketosa, sebagai contoh mengubah glukosa menjadi fruktosa.


























BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
Ø  Pengaruh alkali dengan uji benedict
Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam kuprisulfat, Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah bata dari kuprooksida. Jadi kriteria untuk reaksi positif adalah terbentuknya endapan kuprooksida dengan warna merah bata.
Ø  Pembentukan osazon
Pembentukan osazon merupakan cara yang berguna untuk membentuk kristal-kristal derivate gula. Osazon diperoleh dengan menambahkan campuran fenilhidrazin hidroklorida dan natrium asetat ke dalam larutan gula dan dipanaskan dalam penangas air yang mendidih. Reaksi hanya menyangkut karbon karbonil (yaitu gugus aldehida atau keton) dan karbon yang berdekatan.



Daftar Pustaka


4 komentar:

Yerfej crepej (abd zefri) mengatakan...

laporan biokimiax ini yang nyonto ke q yag..!! hhaaa piss :D

Dita Febriyanti mengatakan...

terima kasih... laporan tersebut dapat dijadikan bahan acuaan untuk memperbaiki laporan yang kurang lengkap.

Unknown mengatakan...

makasih banyak bwt laporannya...
sangat membantu

Supriyono mengatakan...

bnyak bnget pengaruh osazon ternyata ya gan

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.